Cari Blog Ini

Sabtu, 24 Desember 2011

MERANCANG DAN MELAKUKAN PENLAIAN FORMATIF

MERANCANG DAN MELAKUKAN PENLAIAN FORMATIF
A.   Pendahuluan
Dalam  proses pembelajaran memerlukan adanya evaluasi, evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistimatis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perbuatan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik. Stufflebeam et.al 1971 mengatakan bahwa evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan. Jadi evaluasi adalah proses mengukur dan menilai terhadap suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab akibat diantara factor yang mempengaruhi objek tersebut.
Evaluasi dilakukan untuk melihat dan mengetahui terjadinya proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistim administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
B.  Penilaian formatif
Dalam proses pembelajaran yang umumya dilaksanakan oleh guru di sekolah melakukan tekhnik evaluasi. Tekhnik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu tekhnik non tes dan tekhnik tes. Dalam hal ini yang akan di bahas adalah tehnik tes yang umum dilaksanakan oleh guru-guru di sekolah, yaitu tes formatif, tes sumatif, penempatan dan diagnostik.
Penilaian formatif adalah jenis evaluasi yang fungsinya untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sesuai dengan funsi dan tujuan penilaian diatas, maka penilaian formatif ini dlakukan untuk menilai hasil belajar jangka pendek dari suatu proses pembelajaran pada akhir unit pelajaran yang singkat satuan pelajaran, sebab pesrbaikan atas proses pembelajaran itu hanya mungkin jika dilakukan secara sistimatis dan bertahap.
Karena penilaian formatif itu dilakukan untuk menilai hasil belajar dari suatu proses pembelajaran pada akhir unit pendidikan singkat, maka aspek, tingkah laku yang dinilai cenderung terbatas pada segi kognitif (pengetahuan) dan segi psikomotor (keterampilan) yang terkandung dalam tujuan pembelajaran khusus. Untuk menilai segi afektif (sikap dan nilai), maka penggunaan penilaian formatif tidaklah tepat. Sebab untuk menilai perkembangan dalam segi afektif ini diperlukan periode pendidikan yang cukup panjang.
Soal tes pada penilaian formatif harus disusun sedemikian rupa, sehingga benar-benar mengukur tujuan pembelajaran khusus yang hendak dicapai. Oleh karena itu soal tes harus dibuat secara langsung dengan menjabarkan tujuan pembelajaran khusus ke dalam bentuk pertanyaan. Pada penilaian formatif ini, masalah tingkat kesukaran dan daya pembeda tiap-tiap sola tes tidak begitu penting.
Pada evalausi formatif sasaran penilaian itu adalah kecakapan nyata setiap siswa. Oleh karena itu pendekatan dalam penilaian formatif adalah evaluasi yang bersumber pada kriteria mutlak. Criteria mutlak maksudnya penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap  suatu patokan yang telah ditetapkan.
            Tes formatif dilaksanakan di dalam kelas pada saat berlangsunganya proses belajar mengajar, dilaksanakan secara peiodik, mencakup semua  mata pelajarn yang telah diajarkan. Tes formatif bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pada proses belajar mengajar, sehingga tes formatif dapat digunakan untuk perbaiakn dan penyempurnaan dalam proses belajar mengajar selanjutnya.  

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Remaja Rosdakarya, Bnadung, 2008
A Tafsir,  dkk, Pengembangan Wawasan Profesi Guru , UIN Sunan Gunung Jati Bandung, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar